Tanah yang subur adalah tanah yang apabila ditanami tumbuhan/tanaman
bisa memberikan hasil yang banyak berupa produksi daun, batang, buah
atau umbi. Guna mencapai tujuan tersebut maka tanah yang dijadikan lahan
usaha perluada upaya agar tanah tersebut subur dalam jangka waktu yang
tidak terbatas dan berkelanjutan. Ada beberapa macam cara untuk
menyuburkan tanah
- Pada tanah yang banyak mengandung liat (tanah liat).
Jenis tanah ini banyak mengandung makanan tapi sayang tidak bisa dimakan
oleh tumbuhan karena kekurangan kadar oksigen (O2). Untuk
menanggulanginya yaitu mengupayakan agar tersedia O2. Caranya adalah
dengan memberikan : kompos, bokashi pupuk kandang arang, atau bahan
organik lainnya sehingga tanah menjadi gembur.
- Pada tanah yang berpasir atau tanah yang banyak mengandung pasir.
Jenis tanah ini adalah sulit mengikat air, cepat kering dan merana.
Adapun cara mengatasi tanah seperti ini adalah dengan menambahkan bahan
organic seperti : kompos, bokashi pupuk kandang, pupuk organik daun
hijau yang mudah busuk ditambah dengan kotoran hewan, tanah dan air
dengan perbandingan 1: 1: 1: 1, simpan didalam drum dan biarkan selama 3
minggu.
- Pada tanah yang banyak mengandung kapur.
Jenis tanah ini memiliki keasaman yang tinggi, mudah longsor, makanan
mikronya kurang tersedia (contoh : zat besi, seng, tembaga). Untuk
mengatasi jenis tanah seperti ini adalah dengan memberikan pupuk kompos,
dan dedaunanyang hijau apalagi bila dedaunannya jenis tanaman yang
berbunga kupu-kupu seperti kacang-kacangan, johar, turi, dll. Dan untuk
menurunkan tingkat keasaman dilakukan dengan cara memberikan pupuk yang
mengandung belerang.
- Tanah yang bersifat asam.
Tanda-tanda tanah yang bersifat asam bila di sawah warna air kuning
berkarat, bila di darat suka ditumbuhi alang-alang, haredong (sunda)/
sedudu, bila ditanami jagung buah jagungnya menguning dan bila ditanami
kacang tanah tidak ada buah yang berenas. Apabila menemukan tanah
seperti ini keasamannya (pH) berkisar antara 3 – 5. Dengan demikian
pHnya harus disesuaikan dahulu sesuai dengan keinginan tanaman. Untuk
mengatasi masalah tanah seperti ini ada banyak cara diantarnya :
- a. Tanah dijemur.
Tanah dicangkul, dibajak. Tanah yang berupa bongkahan dibiarkan terjemur oleh sinar matahari selama 2 minggu.
- b. Diberi arang sekam.
Tanah ditaburi arang sekam selanjutnya dicangkul hingga arang tersebut bercampur dengan tanah.
- c. Memperbaiki tata udara dalam tanah.
Tanah diolah kemudian dibuat parit-parit untuk menghindari genangan air
dan pada tanah gambut dibuat memanjang dengan jarak 25 m agar terjadi
pencucian dan yang asam mengalir.
- d. Menambahkan pupuk organik.
Dengan menambah pupuk organik yang berasal dari kotoran hewan yang
banyak, maka secara bertahap pH tanah akan berangsur-angsur naik atau
dengan kata lain keasaman berkurang secara bertahap.
- e. Pengapuran .
Untuk menurunkan tingkat keasaman atau menaikkan pH dapat ditaburkan
kapur pertanian di atas tanah yang sudah dicangkul kemudian dicangkul
kemudian diaduk dengan tanah, apabila sudah tercampur kapur pertanian
dengan tanah siram dengan air dapat pula denga air hujan, biarkan 10
sampai 15 hari, baru ditanam. Untuk penambahan jumlah kapur dapat
dilakukan dengan cara perhitungan berikut :Bila diketahui pH tanah
kita 4,5. Tanah yang pH yang kita inginkan 6, maka 6 – 4.5 = 1,5.
Kemudian kita dari tabel-1. Tabel Kebutuhan Kapur Dolomite pada selisih
pH 1.5 maka diperoleh pemberian kapur pertanian 5.25 ton/Ha. Penambahan
selanjutnya dapat dilakukan lagi setelah 3 – 5 tahun.
Tabel-1. Tabel Kebutuhan Kapur Dolomite
Selisih pH Kapur yang harus ditambahkan
2,0 6.83
1,9 6,51
1,8 6,19
1,7 5,88
1,6 5,56
1,5 5,23
1,4 4,93
1,3 4,61
1,2 4,30
1,1 3,99
1,0 3,66
0,9 3,35
0,8 3,03
0,7 2,72
0,6 2,40
0,5 2,08
0,4 1,77
0,3 1,45
0,2 1,13
0,1 0,82
0,0 0,50
Tabel-2. Kebutuhan Akan pH Tanah Sesuai Jenis Tanaman
Jenis Tanaman pH yang dibutuhkan
Padi 5,00 – 7,00
Jagung 5,50 – 7,50
Umbi rambat 5,25 – 6,50
Kentang 4,50 – 6,50
Kacang tanah 5,25 – 6,25
Kacang kedelai 6,00 – 7,00
Sorgum 6,50 – 7,00
Bunga Matahari 6,00 – 7,50
Tembakau 5,50 – 7,50
Kapas 5,00 – 6,00
Tomat 5,50 – 7,50
Kubis 5,50 – 7,50
Seledri 6,00 – 7,00
Bawang 6,00 – 7,00
Cabai 5,50 – 6,00
Nenas 5,00 – 6,50
Tebu 6,00 – 8,00
Pisang 6,00 – 7,50
Teh 4,00 – 5,50
Karet 3,75 – 8,00
Kopi 4,50 – 7,50
Kelapa 6,00 – 7,50
Coklat 5,00 – 7,00
1. Tanah Gambut
Tanah ini kaya akan zat organik namun belum bisa dijadikan makanan oleh
tumbuhan karena belum terurai dan pHnya rendah atau asam. Sirkulasi
udara yang kurang baik sehingga bakteri tidak bisa bekerja secara
maksimal. Pada tanah yang seperti ini hanya beberapa jenis tanaman saja
yang dapat hidup seperti karet.
Cara mengatasi jenis tanah yang seperti
ini :
a. Memberikan kompos dari pupuk kandang, arang atau bokashi pupuk kandang arang.
b. Membuat tali parit atau parit sebanyak mungkin.
c. Memberikan kultur campuran mikro organisme yang menguntungkan.
d. Memberikan bakteri yang berasal dari limbah yang mengandung banyak protein seperti : limbah tahu, darah, atau ikan busuk.
2. Tanah podsolik merah kuning.
Tanah ini banyak terdapat di Sumatera dan Kalimantan. Cara mengatasi jenis tanah seperti ini dengan cara :
a. Memberikan bahan organic berupa kompos yang banyak.
b. Menutup tanah atau memberi mulsa pada setiap tanaman sehingga lapisan atas tanah akan terlindungi dari erosi ketika hujan.
c. Memberikan bakteri yang menguntungkan
KESIMPULAN DARI TEKNIK PENYUBURAN TANAH INI ADALAH :
1. Memberikan bahan organic berupa kompos atau bokashi hal mutlak perlu dilakukan untuk menyuburkan tanaman.
2. Menjaga ekosistem kehidupan didalam tanah membuat tumbuhan tumbuh secara optimum.
3. Mengatur tata udara dan air untuk membantuk menyuburkan tanah.
4. Sasaran perbaikan ditujukan kepada fisik, kimia dan biologi tanah.