Malam selikuran adalah salah satu tradisi orang jawa. Biasanya orang jawa melaksanakan atau memperingati tradisi tersebut pada 21 Ramadhan atau lebih dikenal dengan sebutan malam Lailatul Qadar. Pada malam itu awal Rasulullah Saw memulai beri’tikaf. I’tikaf berarti berdiam diri di masjid sebagai ibadah yang disunahkan untuk dikerjakan di setiap waktu dan diutamakan pada bulan suci Ramadhan, dan lebih dikhususkan sepuluh hari terakhir untuk mengharapkan datangnya Lailatul Qadr di sepuluh hari terakhir bulan Ramadan.
Selikuran (21 Ramadhan) menurut masyarakat jawa memiliki nilai/arti yang spesial. Tradisi malam selikuran (21 Ramadhan) adalah tradisi budaya sekaligus religius (agama) yang syarat dengan makna. Pada umunya masyarakat jawa memperingati malam selikuran dengan berbagai ragam tradisi. Tradisi kenduri seperti inilah yang di laksanakan Warga Dusum Banaran II Desa Banaran, Playen, Gunungkidul hari ini melaksanakan upacara adat seperti sedia kala. Tentunya hal ini sangat istimewa, karena kita dapat melihat banyak nilai-nilai positif yang ada dalam peringatan selikuran tersebut.
Demikian hasil dokumentasi kami di sore hari ini semoga bermanfaat.
0 komentar:
Post a Comment