Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Gunungkidul melalui UPT Sanggar Kegiatan Belajar (SKB), melaksanakan uji kompetensi tata boga pendidikan kesetaraan khusus program paket C vokasi di Padukuhan Banaran IX, Desa Banaran, Kecamatan Playen, Jumat (20/04/2018).
Program tersebut salah satu bagian dari pendidikan nonformal di Indonesia, dengan tujuan memperluas akses pendidikan bagi masyarakat untuk mendapatkan pendidikan setara SMA/MA/SMK. Dalam program brilian ini menekankan pada pengetahuan dan keterampilan, serta pengembangan sikap dan kepribadian untuk lebih maju.
Program paket C sendiri terbagi beberapa macam, yakni pendidikan regular, karakter dan vokasi. Untuk pendidikan vokasi terdapat tambahan keterampilan, setara dengan SMK.
Kepala UPT SKB Disdikpora Gunungkidul, Suharjiya menuturkan, uji kompetensi berupa masak-memasak kali ini diikuti 40 warga sebagai siswa paket C vokasi di Desa Banaran. Menurut dia ujian tersebut merupakan syarat masuk Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Peserta yang tidak lulus uji kompetensi, secara otomatis tidak bisa mengikuti ke jenjang berikutnya.
Perlu disampaikan program paket C di SKB tidak hanya ini. Kita punya paket C regular yang berada di kampus SKB, paket vokasi di luar kampus yang ada di Desa Banaran. Selanjutnya ada paket C berbasis karakter yang diselenggarakan di Lembaga Pendidikan Khusus Anak (LPKA) Wonosari,” jelasnya.
Ujian paket C vokasi ini baru pertama kali diselenggarakan di Kabupaten Gunungkidul sekaligus sebagai percontohan. Diharapkan jika program berhasil nanti, akan dikembangkan paket C vokasi yang lain untuk mendukung kemampuan warga.
Dalam ujian kompetensi praktek memasak, UPT SKB menggandeng LPKA Budi Mulia Jogjakarta sebagai penguji berbasis keterampilan Tata Boga.
Sementara itu, Ketua TUK Boga Budi Mulia 2 Jogjakarta, Ani Syafaatun mengatakan materi ujian kompetensi adalah pengolahan kue Indonesia dan kue oriental. Setiap peserta diuji teori dan ujian praktek membuat kue yang sudah ditetapkan pada laster sebanyak 4 macam dengan variasi isi dan variasi bentuk.
Kedepannya, lanjut Ani, warga belajar paket C vokasi bisa mendapat pengakuan dari pemerintah melalui sertifikat, dengan mereka dinyatakan kompeten, mandiri dan legalitas yang menerangkan kualitas diri.
Jadi sertifikat ini bisa untuk bekerja, bisa untuk legalitas misalnya membuat perijinan wirausaha dan ini memperkaya mereka bahwa sudah kompeten di bidang ini,” tegasnya.
Salah satu peserta belajar paket C vokasi, Ade Maryati mengatakan, dengan diadakan kegiatan pendidikan program ini dirinya merasa beruntung. Terlebih adanya praktek ujian kompetensi memasak, ibu rumah tangga tersebut mengaku bisa belajar secara langsung demi memperkaya resep.
Sekolah diadakan 3 kali satu minggu. Mudah-mudahan kedepannya bisa untuk melamar pekerjaan yang lebih baik,” ungkapnya.
Diketahui, ujian kompetensi tata boga paket C vokasi dimulai pukul 08.00 WIB dihadiri perangkat desa, Babinsa Desa Banaran, Serka Masruri dan Babinkhamtibmas, Aipda Sagiran. Kegiatan yang memakan waktu cukup lama tersebut berhasil rampung tanpa ada kendala sedikitpun. Sejumlah peralatan dan racikan olahan masakan sudah dipersiapkan secara lengkap oleh petugas.
Sumber : gunungkidul.sorot